Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Mengajarkan Gotong Royong

  Pandemi covid 19 menimbulkan berbagai masalah dari persoalan kesehatan, ekonomi, pendidikan, hubungan sosial, namun, ditengah sederet persoalan rasa kesetiakawanan gotong royong ditengah-tengah masyarakat, menunjukan solidaritas dalam membantu sesama, hal tersebut menunjukan, gotong royong menjadi strategi efektif mengatasi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Kesetiakawanan gotong royong yang dilakukan dalam mengatasi covid 19, dengan: memberikan makanan dan obat-obatan kepada warga yang sedang isolasi mandiri (isoman), membuat dan membagikan masker, mengumpulkan dana untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, memberikan sumbangan materi, memberikan pekerjaan baru kepada warga yang kehilangan pekerjaan lama, dan banyak lagi.   Ditengah pembatasan untuk bertemu dan berkumpul sejumlah individu dan lembaga memanfaatkan situs dan media sosial, melalui kotak amal daring, menyebarkan informasi yang bermanfaat terkait dengan perkembangan covid 19, dan sebagainya. Got

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Pasca Covid 19

  Sejak maret 2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengeluarkan keputusan Belajar Dari Rumah (BDR) untuk mencegah penyebaran covid 19. Setelah praktek BDR terdapat beberapa permasalahan yang membuat pembelajaran kurang berjalan optimal. Permasalahan yang terjadi akibat pencegahan covid 19, setidaknya sering dilihat dari tiga komponen yaitu: peserta didik, guru dan orang tua. Peserta didik . Banyak peserta didik yang kesulitan mengakses pembelajaran karena tidak memiliki handphone dan atau memiliki handphone namun sering tak punya kuota, atau punya handphone dan kuota namun akses sinyal tidak ada. Banyak peserta didik mengeluhkan karena proses pembelajaran identik dengan tugas. Tak sedikit peserta didik yang menganggap belajar dari rumah, dianggap sama dengan libur.      Guru . Banyak guru yang mengalami kesulitan dalam mengelola kelas jauh. Kesulitan untuk mengembangkan bahan ajar karena harus menyesuaikan dengan sarana dan prasana penunjang belajar yang dimiliki peserta didi

Pelajar Pancasila dan Pandemi Covid 19

  Presiden Joko Widodo, dalam pidato tahunan, 16 Agustus 2021, menyatakan semua pilar kehidupan kita diuji, diasah, kesabaran, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya. Bukan hanya beban, tetapi juga kesempatan memperbaiki diri. Itulah proses menjadi bangsa yang tahan banting, kokoh, dan mampu memenangkan pertandingan. Kehadiran covid 19 menimbulkan banyak masalah, termasuk dalam bidang pendidikan. Usaha agar proses pembelajaran di ruang-ruang kelas menjadi lebih baik harus terus dilakukan, salah satunya menjadikan pandemi sebagai pintu gerbang menuju pendidikan dalam upaya membentuk karakter Pelajar Pancasila. Mencipatkan Pelajar Pancasila merupakan bentuk dukungan terhadap Visi dan Misi Presiden mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama; beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis. Sekolah dapat merumuskan nilai