Belajar Ekonomi itu Menyenangkan


Mata pelajaran apa yang paling tidak kamu sukai di sekolah? Tidak sedikit siswa yang menjawab pelajaran ekonomi, sebagai salah satu mata pelajaran yang tidak disukai. Padahal, kamu harus bertemu apalagi yang sudah memilih atau terpaksa masuk jurusan IPS, dengan pelajaran ekonomi. Dua jam di kelas X, dan di kelas XI IPS dan XII IPS kamu akan bertemu dengan pelajaran ekonomi selama delapan jam perminggu. Kekurangsukaan siswa terhadap pelajaran ekonomi tentu saja ada penyebabnya; bisa berasal dari guru, materi pelajaran yang susah karena harus dihapalkan, sehingga kamu merasa bosan. Ekonomi itu seperti pelajaran yang jauh diawang-awang, menghitung uang yang jumlahnya banyak, padahal dikantong hanya tersisa uang recehan. Eits Bagi yang recehan, kalau di kantong dan tabungan kamu, menumpuk dan tak terhitung jumlahnya, mohon maaf ya.


Simak juga pengakuan kakak kelas kalian yang mau ikut Ujian Nasional (UN), rata-rata mereka mencemaskan pelajaran ekonomi, menurut mereka-mereka pelajaran ekonomi dianggap sebagai pelajaran yang sulit, mereka sebagian menyatakan bisa mengatasi sulitnya pelajaran bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, namun pelajaran ekonomi sulit karena harus menghapalkan teori dan rumus-rumus. Belum hitungan akuntansi. Jangan kabur ya, mudah-mudahan ini menjadi cambuk bagi kamu untuk terus mempelajari ekonomi. Didukung oleh semangat belajar yang tinggi, dan ternyata sebenarnya pelajaran ekonomi itu, mudah dan menyenangkan. Mau tahu jawabannya?

Sebenarnya, pembelajaran ekonomi ditambah dengan akuntasi bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan, karena berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Coba bayangkan, dalam kehidupan hampir setiap hari tidak terlepas dari persoalan ekonomi. Bagaimana kamu memilih sarana transportasi ke sekolah, membeli bensin untuk kendaraan, jajan di kantin, menghitung pengeluaran sehari-hari. (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketenagakerjaan, Tenaga Kerja, dan Kesempatan Kerja

Guru di Mata Murid

Dipenjara 14 Tahun Tanpa Proses Pengadilan